Luasnya hati
>> Tuesday, May 24, 2011
Luasnya hati |
Kisah seorang pemuda yang sedang diselubungi pelbagai masalah,sehingga dirinya putus harapan. Seharian dia duduk termenung meratapi kesedihannya.Tidak jauh dari sana seorang tua yg diam-diam memperhatikan pemuda yang dalam kesedihan itu, maka di hampirilah pemuda itu dan berkata "anak muda apa yg sedang kamu fikirkan sehingga membuat kamu menjadi terbeban dan murung dalam kesedihan?" dan pemuda itu menjawab "peduli apa dan pakcik tidak akan mungkin mampu merasakan apa yang saya alami...?!" dengan sabar orang tua itu berkata "nak...memang saya tidak mampu merasakan beratnya beban yang ada dalam hati dan fikiran mu, tapi aku hanya ingin mengundang mu untuk minum bersama di rumah ku...jomlah nak ikutlah aku?" tanpa membantah pemuda itupun mengikuti orang tua tersebut.
Sesampainya di rumah, lalu orang tua itu membawa secangkir kopi panas dan di berikan pada pemuda tadi "silakan minum kopi nak..." kata orang tua itu,dan tanpa berlengah lagi pemuda itu minum dan setelah meminum kopi tadi pemuda itu berkata dgn emosi "pakcik, kopi ini pahit... kenapa?" dan orang tua itu hanya tersenyum "sekarang bawa kopi pahit yang kamu minum tadi setelah itu campurlah kopi itu ke air danau yang ada di belakang rumah ku ini" perintah orang tua itu. semakin tidak mengerti pemuda menuruti perintah nya.
Kemudian orang tua itu berkata "sekarang kamu minum air danau yang telah kau campur kopi pahit itu", dan masih dalam pertanyaan besar, kembali pemuda itu menuruti perintah orang tua itu, "masih berasa pahitkah air yg kamu minum ?" kata orang tua itu lagi "tidak ....yg ada hanya hambar" jawab pemuda itu penuh dengan tanda tanya " apa maksud dari semua ini"kata pemuda itu lagi.dengan tersenyum mulai membrikan penjelasan:
" jika hati kita seperti cangkir maka tidak akan pernah menerima kenyataan dan permasalahan hidup yg datang silih berganti,sebab seukuran cangkir menerima sesuatu itu kadang pahit dan kadang pula manis akan tetapi kalau mempunyai hati yg luas seperti hal nya danau,akan selalu menerima kenyataan yg terkadang pahit dan menyakitkan?."
barulah itu pemuda sedar dan mengerti akan kekeliruan nya,atas nasihat orang tua bijak itu.
Hikmah dari cerita di atas mungkin menyedarkan kita bahawa segala macam bentuk problem harus kita terima denagn lapang dada tanpa harus menjadi beban berat yang membuat kita menjadi frust oleh kenyataan yang tidak kita inginkan kedatangan nya.
Sebab tidaklah mudah menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan diri, secara teori memang gampang untuk menjadikan hati yang luas yang selalu menerima apa adanya tetapi dalam praktik kehidupan sangatlah sukar.Walaupun begitu kita masih berusaha untuk belajar agar diri kita terlatih dalam menghadapi problem kehidupan. Semoga kita di beri keluasan hati oleh Allah swt bukan hati yang sempit seperti cangkir bahkan lebih dari itu yaitu selalu berdoa yang diiringi dengan usaha.
0 komen:
Post a Comment